Bila kita perhatikan, di dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari ternyata selalu terdapat penyimpangan-penyimpangan sosial, berupa
pelanggaran-pelanggaran berbagai bentuk nilai ataupun norma yang berlaku dalam
masyarakat. Pelanggaran itu terjadi karena perbuatan atau perilaku manusia baik
yang disengaja maupun tidak disengaja.
Akibatnya timbul keresahan-keresahan, kerugian-kerugian
diri sendiri, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu. Kerugian tersebut
ada yang berupa benda, penderitaan badan, penderitaan batin, kehilangan nyawa
dan mungkin nama, martabat dan harga diri. Timbul suatu pertanyaan, apakah
sebenarnya yang dimaksud dengan penyimpangan sosial?
Penyimpangan sosial adalah perilaku yang
menyimpang atau tidak sesuai dengan norma. Norma dan nilai-nilai yang dianut
masyarakat atau kelompok. Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa
penyimpangan adalah perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai, baik
disengaja atau tidak.
Penyimpangan dibedakan menjadi 2 macam yaitu
penyimpangan individual dan penyimpangan kelompok.
1.
Penyimpangan individual adalah penyimpangan
yang dilakukan oleh seseorang atau individu terhadap norma-norma kebudayaan.
Misalnya: seorang bertindak melakukan pencurian, perampokan, pembunuhan,
penodongan, perkosaan, penganiayaan, kebrutalan dan lain-lain, tanpa melibatkan
orang lain.
2.
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan
yang dilakukan sekelompok orang terhadap norma-norma masyarakat. Penyimpangan
ini terjadi karena kelompok tersebut tidak mau menerima nilai atau norma
masyarakat yang telah ada. Bahkan mereka membuat aturan sendiri atau norma yang
berlaku bagi anggota kelompoknya. Misalnya: geng penjahat atau mafia, waria
(wadam), homoseks dan lain-lain.