Keterampilan
untuk hidup mandiri tersirat makna bahwa siswa sekolah menengah kejuruan
diarahkan untuk mendapatkan pendidikan yang berkaitan dengan pendidikan
keterampilan dan pendidikan bisnis. Melalui keterampilan yang dimiliki serta
kemampuan dalam mengelola usaha bisnis yaang berkaitan dengan keterampilannya
maka mereka akan dapat hidup mandiri.
Buchari
Alma dalam bukunya Business Education menjelaskan bahwa yang dimaksud
pendidikan bisnis ialah pengajaran baik langsung maupun tidak langsung yang
mempersiapkan businessman dalam bidangnya. Secara lebih luas dapat diartikan
bahwa pendidikan bisnis adalah pendidikan yang mengajarkan siswa untuk dapat
mandiri. Dengan demikian secara umum tujuan pendidikan bisnis adalah sebagai
berikut:
•
Mempersiapkan
tenaga kerja terampil
•
Meningkatkan
kompetensi guna peningkatan karier
•
Memberikan
pengetahuan tentang sistim perdagangan global
•
Mendidik
agar menjadi konsumen yang lebih pandai dan lebih mengerti tentang keadaan
ekonomi
Dengan
demikian secara lebih khusus bahwa pendidikan bisnis yang diberikan kepada
siswa memiliki arti dan peran yang sangat penting karena akan memiliki dampak
sebagai berikut:
•
Siswa
mengerti akan karakteristik, kekuatan dan kelemahan suatu sistim ekonomi
•
Siswa
mengetahui bagaimana bisnis dikelola untuk menghasilkan barang dan jasa
•
Siswa
mampu menganalisa masalah bisnis dan mampu memecahkan masalah
•
Siswa
mengerti bagaimana kebiasaan konsumen dalam membelanjakan uangnya, akan
mempengaruhi gejala ekonomi
•
Siswa
mampu membaca dan menafsirkan informasi pasar
• Siswa mampu
melaksanakan strategi pemasaran
Dari
tujuan umum dan tujuan khusus seperti yang diuraikan tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa pada era global, dimana konsumen memiliki kebebasan untuk
memilih dan menentukan jenis dan macam barang yang dibeli karena tingginya
persaingan (buyer’s market), maka inti pendidikan bisnis adalah mengacu kepada
pendidikan tentang marketing.
Marketing
secara sederhana diartikan sebagi kegiatan manusia yang berkaitan dengan
pertukaran guna memenuhi kebutuhan hidup. Proses pertukaran berkaitan dengan
pekerjaan,dimana penjual harus mencari pembeli, mengidentifikasi kebutuhan,merancang
produk, mendistribusikan serta melakukan negosiasi harga serta pekerjaan
lainnya seperti pengembangan produk, penelitian pasar serta pelayanan terhadap
konsumen.
Dengan
contoh kecil ini terlihat bahwa marketing berkaitan dengan berbagai macam
bidang pekerjaan. Melalui pemahaman yang luas tentang marketing maka produk dan
jasa yang ditawarkan akan dapat terserap oleh konsumen. Oleh sebab itu desain
kurikulum yang berkaitan dengan pendidikan bisnis dan pendidikan marketing
harus mengacu dan sesuai dengan tuntutan jaman. Generasi muda sebagi penerus
bangsa tentunya harus membekali diri dengan pengetahuan ini
Sejalan
dengan tujuan tersebut diatas serta mengacu pada Undang-undang sistem
pendidikan, bab 1 pasal 1 butir 15 menyatakan bahwa; Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Lebih
lanjut dalam perundangan tersebut kurikulum yang dikembangkan adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Struktur kurikulum memuat
struktur berisikan sekelompok kompetensi mata pelajaran.