Manusia
dalam memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan menggunakan produk. Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan
keinginan. Produk atau penawaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu barang,
jasa, dan gagasan.
Sebagai
contoh adalah sebuah restoran siap saji menyediakan barang hamburger, kentang
goreng, dan minuman ringan), jasa (pembelian, jasa memasak, dan menyediakan
tempat duduk), dan gagasan (menghemat waktu konsumen).
Tingkat
kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa yang menyertai
kepemilikannya. Contohnya kita membeli mobil karena menyediakan jasa
transportasi. Jadi, produk fisik sebenarnya adalah sarana yang memberikan jasa
kepada kita.
Sesungguhnya,
jasa juga diberikan oleh sarana lain seperti orang, tempat, kegiatan,
organisasi, atau gagasan. Sebagai contoh melihat pertunjukan seorang komedian
(orang), berlibur di pantai (tempat), pergi ke klub kesehatan (kegiatan),
bergabung ke klub petualang (organisasi), atau menganut falsafah hidup yang
berbeda (gagasan).
Perusahaan
manufaktur sering membuat kesalahan dengan lebih memperhatikan produk fisik
daripada jasa yang diberikan produk tersebut. Mereka merasa menjual produk
daripada memberikan pemecahan atas suatu kebutuhan. Seorang tukang kayu tidak
membeli bor tetapi membeli lubang. Sebuah obyek fisik hanyalah suatu cara
mengemas sebuah jasa.
Tugas
pemasar adalah menjual manfaat atau jasa yang diwujudkan dalam bentuk produk
fisik, bukan hanya menggambarkan ciri-ciri fisik produk tersebut. Penjual yang
memusatkan pemikirannya pada produk fisik bukannya pada kebutuhan pelanggan,
dikatakan menderita myopia pemasaran.