Jumlah penduduk Indonesia cukup besar dengan
pertumbuhan yang besar pula, namun tidak diikuti pemerataan persebaran penduduk
yang merata. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan bahwa
sekitar 59% penduduk tinggal di Pulau Jawa.
Dari jumlah tersebut sekitar 17%, penduduk
bertempat tinggal di Jawa Barat, 15% bertempat tinggal di Jawa Tengah dan 17%
tinggal di Jawa Timur. Luas Pulau Pulau Jawa hanya 7% dari luas seluruh Indonesia.
Pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi yaitu 931jiwa/km2.
Sedangkan Kepulauan Maluku dan Papua yang
luas wilayahnya 25% dari seluruh daratan Indonesia, hanya memiliki kepadatan
penduduk yang sangat rendah, lebih kurang 8 jiwa/km2. Pulau lain yang tergolong
sedang kepadatan penduduknya adalah Pulau Sumatra menampung sekitar 21,15% dari
seluruh penduduk Indonesia.
Provinsi-provinsi yang termasuk padat
penduduknya adalah Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Sumatra Selatan dan
Lampung. Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas kepadatan penduduk aritmatik
dan kepadatan penduduk agraris.
1.
Kepadatan penduduk aritmatik Yaitu jumlah
rata-rata penduduk setiap 1 km2. Kepadatan penduduk aritmatik sering disebut
dengan kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk aritmatik dapat dirumuskan
sebagai berikut:jumlah penduduk Kepadatan penduduk = 2luas wilayah (km )
2.
Kepadatan penduduk agraris Yaitu jumlah
rata-rata penduduk per satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris
dirumuskan sebagai berikut:jumlah penduduk Kepadatan penduduk agraris = luas
lahan pertanian
Banyaknya jumlah penduduk di Pulau Jawa dan
sempitnya pulau tersebut menyebabkan kepadatan penduduknya menjadi sangat
tinggi rata-rata 975 jiwa/km2. Demikian pula kepadatan penduduk untuk
masing-masing provinsi. Provinsi terpadat penduduknya adalah DKI Jakarta yakni
12.623 jiwa/km2 pada tahun 2000.
Berbagai usaha pemerintah untuk mengurangi
kepadatan penduduk yang tinggi di suatu daerah guna menciptakan persebaran
penduduk yang merata di seluruh wilayah Indonesia antara lain sebagai berikut:
a.
Pelaksanaan program Keluarga Berencana.
b.
Pelaksanaan program transmigrasi.
c.
Pelaksanaan yang merata di seluruh wilayah
Indonesia dalam negara aspek kehidupan Dampak distribusi penduduk yang tidak
merata terhadap pembangunan
Distribusi penduduk yang tidak merata akan
menyulitkan pelaksanaan pembangunan, antara lain:
a.
Bagi daerah yang kepadatan penduduknya tinggi
sulit untuk pelaksanaan pembangunan sarana prasarana fisik, mengingat
terbatasnya lahan.
b.
Bagi daerah yang kepadatan penduduknya
tergolong rendah, pembangunan yang dilaksanakan kurang menyentuh seluruh aspek
kehidupan masyarakat, mengingat terbatasnya sumber daya manusia.