Pernahkan anda mengunjungi pasar di kota-kota
besar seperti Pasar Kramatjati di Jakarta, Pasar Johar di Semarang, Pasar
Bringharjo di Yogyakarta atau Pasar Legi di Solo? Pernahkan Anda membaca buku
tentang pasar-pasar tingkat internasional seperti pasar kopi di Brasilia, pasar
tembakau di Bremen, pasar karet di New York dan lain-lain?
Bandingkan dengan pasar-pasar yang ada di
tingkat kecamatan atau tingkat desa! Apa perbedaan antara pasar-pasar yang ada
di kota besar, pasar tingkat internasional dengan pasar di daerah tingkat
kecamatan/kelurahan? Untuk mengetahui perbedaan antara pasar yang satu dengan
pasar yang lainnya. Maka kita perlu mengetahui macam-macam pasar.
Dalam ilmu ekonomi, macam-macam pasar dapat
dibedakan berdasarkan:
1. Menurut jenis barang yang
diperjualbelikan, pasar dibagi menjadi dua yaitu:
a.
Pasar barang konsumsi, yaitu pasar tempat
jual beli barang-barang konsumsi. Seperti sembako, peralatan dan perlengkapan
mandi, makanan dan minuman dan lain-lain.
b.
Pasar barang produksi, yaitu pasar tempat
jual beli faktor-faktor produksi seperti mesin-mesin, peralatan pertanian,
peralatan produksi, tenaga kerja, modal dan lain-lain.
2. Menurut luasnya
jaringan distribusi, pasar dibagi menjadi empat macam yaitu:
a.
Pasar setempat atau pasar lokal, yaitu pasar
memperdagangkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen atau masyarakat
yang bertempat tinggal di sekitar pasar. Biasanya barang-barang yang
diperdagangkan adalah barang-barang kebutuhan seharihari dan tidak tahan lama,
misalnya sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan dan lain-lain.
b.
Pasar daerah, yaitu pasar yang meliputi
daerah tertentu (lebih luas dari pasar setempat). Misalnya pasar di kota-kota
kabupaten, kotamadya seperti Pasar Klewer di Solo, Pasar Johar di Semarang,
Pasar Beringharjo di Yogyakarta. Di pasar ini, biasanya tempat berkumpul para
pedagang menengah yang melayani penjualan barang dalam jumlah besar kepada para
pedagang kecil.
c.
Pasar nasional, yaitu pasar yang meliputi
wilayah satu negara tertentu. Pasar nasional memperdagangkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat dalam suatu negara. Di pasar ini, pembeli dan
penjualnya meliputi seluruh warga negara yang membutuhkan barang dan jasa yang
diperjualbelikan. Pada pasar nasional, yang diperjualbelikan adalah barang-barang
konsumsi seperti pakaian, mesin industri, kendaraan dan juga faktor-faktor
produksi seperti tenaga kerja, modal dan lain-lain. Sehingga pasar uang dan
pasar modal termasuk pasar nasional.
d.
Pasar internasional, yaitu pasar yang
memperdagangkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat di seluruh dunia
terutama negara-negara yang tidak memproduksi barang-barang yang diperdagangkan
dan atau hasil produksinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga
negaranya. Di pasar ini penjual dan pembelinya meliputi seluruh dunia. Barang-barang
yang diperdagangkan di pasar internasional harus memenuhi beberapa syarat diantaranya
antara lain tahan lama/tidak mudah rusak, berkualitas tinggi dan terjamin serta
dibutuhkan oleh masyarakat dunia. Yang termasuk pasar internasional diantaranya
adalah: pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar intan di Amsterdam (Belanda),
pasar kopi di Santos (Brasil), pasar karet di New York (Amerika Serikat) dan
sebagainya.
3. Menurut waktu bertemunya antara pembeli
dan penjual, pasar dibagi menjadi tujuh yaitu:
a.
Pasar harian, yaitu pasar yang berlangsung
setiap hari. Barang yang diperdagangkan biasanya barang-barang kebutuhan
sehari-hari. Pasar harian juga terjadi pada pasar daerah, pasar nasional maupun
pasar internasional.
b.
Pasar pasaran (sepasar = 5 hari), yaitu pasar
yang berlangsung setiap 5 hari sekali. Pasar seperti ini pada umumnya terjadi
di suatu daerah yang penduduknya belum begitu banyak, sehingga kegiatan pasar
tidak dilakukan setiap hari. Jika jumlah penduduk semakin banyak dan kebutuhan
masyarakat semakin banyak, maka pasar pasaran dapat berubah menjadi pasar
harian. Di Jawa dikenal dengan nama Pasar Pon, Pasar Wage, Pasar Pahing, Pasar
Kliwon, dan Pasar Legi sesuai dengan hari pasarannya. Pada hari pasaran diselenggarakan
kegiatan pasar yaitu jual beli. Para penjual berdatangan dari tempattempat yang
jauh untuk menjajakan barang-barang dagangannya sementara para pembeli
berdatangan untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk beberapa
hari berikutnya.
c.
Pasar mingguan, yaitu pasar yang berlangsung
setiap pekan atau seminggu sekali. Pasar seperti ini pada umumnya juga
berlangsung di daerah yang belum banyak penduduknya. Di Jakarta zaman dahulu
ada pasar yang berlangsung seminggu sekali seperti Pasar Senin yang berlangsung
tiap hari Senin, Pasar Minggu yang berlangsung setiap hari Minggu, Pasar Rebo
yang berlangsung setiap Rabu, dan lain-lain.
d.
Pasar bulanan, yaitu pasar yang berlangsung
setiap bulan sekali. Barang yang diperjualbelikan adalah barang tertentu dan
pembelinya biasanya adalah para pedagang yang akan menjual kembali barang yang
dibeli kepada orang lain di tempat lain.
e.
Pasar tahunan, yaitu pasar yang berlangsung
setiap setahun sekali. Pasar ini ada yang bersifat nasional dan ada yang
bersifat internasional. Pasar tahunan sering diadakan berhubungan dengan hari
ulang tahun suatu tempat seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang diadakan
bertepatan dengan ulang tahun kota Jakarta, atau diadakan sesuai dengan tradisi
yang ada di suatu daerah seperti pasar malem Sekatenan di Solo dan Yogyakarta
atau diselenggarakan sebagai pameran teknologi dari berbagai negara seperti
pekan raya Hanover di Jerman.
f.
Pasar musiman, yaitu pasar yang berlangsung
setiap musim sekali. Pasar musiman sering dikaitkan dengan musim tertentu yang
terjadi di suatu daerah seperti pasar cembrengan di sekitar pabrik gula yang
diadakan setiap musim giling gula dimulai.
4. Menurut sifatnya, pasar dibagi menjadi dua
yaitu:
a.
Pasar nyata (konkret), yaitu pasar tempat
bertemunya antara pembeli dan penjual yang melakukan tawar-menawar dan
transaksi jual beli terhadap suatu barang dagangan yang sudah tersedia di pasar
tersebut. Dari hasil tawar-menawar tersebut terbentuklah harga dan pembayaran
dilakukan secara tunai. Contoh: pasar sayur-mayur, pasar buah-buahan, pasar
burung, pasar barang kelontong dan lain-lain.
b.
Pasar abstrak, yaitu proses interaksi antara
pembeli dan penjual dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan barang yang
akan diperjualbelikan. Dalam pasar abstrak pembeli tidak harus bertemu dengan
dipenjual, tetapi cukup lewat surat, telepon, internet, dan lain-lain. Sedang
barang yang diperjualbelikan cukup dengan contohnya saja atau brosur yang
berisi informasi tentang barang yang diperjualbelikan.
Syarat pasar abstrak:
1) Penjual dan pembeli tidak bertemu secara
langsung.
2) Barang yang ditawarkan berupa contoh atau
brosur.
Contoh: pasar valuta asing, pasar komoditi,
pasar modal, pasar uang, pasar tenaga kerja dan lain-lain.
5. Menurut strukturnya, pasar dibedakan menjadi
4 jenis yaitu:
a.
Pasar persaingan sempurna, yaitu pasar yang
di dalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang diperjualbelikan
sejenis (homogen), masing-masing produsen bebas untuk menutup atau membuka
usahanya. Semua faktor produksi bebas untuk bergerak dari suatau tempat ke
tempat lain, penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap tentang
pasar. Di pasar ini penjual tidak bebas menentukan harga, karena harga
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pembeli biasanya akan
memilih barang yang harganya murah dan kualitasnya baik dan jauh dibawah harga
pasar. Contoh pasar persaingan sempurna adalah pasar hasil-hasil pertanian
seperti beras, buah-buahan dan sayur-sayuran.
b.
Pasar monopoli, yaitu pasar yang di dalamnya
terdapat satu penjual (penjual tunggal) dan banyak pembeli, tidak ada penjual
lain yang menjual barang yang dapat mengganti secara sempurna barang yang
dijual oleh penjual tunggal, ada rintangan (baik alami maupun buatan) bagi
pengusaha baru untuk menjual barang yang sama misalnya dalam bentuk penguasaan
bahan baku, peraturan dan perijinan. Pada pasar monopoli harga barang
ditentukan secara sepihak oleh penjual. Contoh pasar monopoli adalah pasar
untuk perusahaan-perusahaan PLN, Telkom, Perumka.
c.
Pasar persaingan monopolistis, yaitu pasar
yang di dalamnya terdapat banyak penjual macam barang tertentu. Barang dari
masing-masing penjual dibedakan satu sama lain, tapi masih dapat saling
menggantikan. Penjual bisa mengatur harga sampai pada batas tertentu, alasannya
barang yang dijual seolah berbeda dengan barang lain yang di pasar. Tindakan
seorang penjual tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar karena jumlah penjual
cukup banyak. Persaingan monopolistis biasanya terjadi di sektor perdagangan
eceran dan jasa seperti pompa bensin, toko bahan pangan.
d.
Pasar oligopoli, yaitu pasar yang hanya
terdapat beberapa penjual untuk satu barang tertentu, sehingga kegiatan dari
penjual yang satu bisa mempengaruhi pemasaran barang penjual lain. Contoh
perusahaan penjual satu jenis mobil atau pedagang besar suatu merek rokok
tertentu.
e.
Pasar monopsoni, yaitu pasar yang di dalamnya
terdapat satu pembeli dan banyak penjual. Pada pasar monopsoni, harga barang
ditentukan sepihak oleh pembeli. Contoh: pasar cengkeh. Pembelinya adalah
Gappri (gabungan pengusaha pabrik rokok Indonesia) dan penjualnya adalah
petani-petani cengkeh yang jumlahnya sangat banyak.
6. Berdasarkan macam barang yang
diperjualbelikan, pasar dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
a.
Pasar homogen atau pasar barang sejenis,
yaitu pasar yang didalamnya hanya dijualbelikan satu jenis barang. Contoh:
pasar beras (Cipinang/Jakarta), pasar sayur-mayur (Bringharjo/Yogyakarta),
pasar burung dan lain-lain.
b.
Pasar heterogen, yaitu pasar yang di dalamnya
di jualbelikan Gambar 10.3: Pasar segala macam barang-barang kebutuhan
masyarakat. Pasar beras merupakan salah heterogen terjadi hampir di semua pasar
di daerah baik di kotasatu pasar homogen) besar maupun di kota kecil.