Untuk
membahas lebih lanjut kita akan membahas apa itu pelanggan, untuk lebih
mendapat kan gambaran pelanggan/konsumen, diantaranya adalah:
1.
Pelanggan/konsumen
menurut UU Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dimasyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain
maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
2.
Konsumen
trend setter. Tipikal konsumen ini selalu suka akan sesuatu yang baru, dan dia
mendedikasikan dirinya untuk menjadi bagian dari gelombang pertama yang
memiliki atau memanfaatkan teknologi terbaru. Motivasinya bisa disebabkan
gengsi, namun tidak sedikit dari mereka yang memang paham dan memiliki tingkat
ketertarikan yang tinggi untuk mencoba teknologi baru.
Konsumen seperti ini yang sering dijadikan
rujukan oleh orang sekitarnya. Biasanya mereka memiliki daya beli yang kuat,
atau sedikitnya sangat termotivasi untuk megalokasikan penghasilannya untuk
membeli teknologi terbaru. Konsumen jenis ini tidak terlalu banyak jumlahnya,
sekitar 5 sampai 10%. Namun memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap
konsumen follower. (www RSI Bahasa)
3.
Berikutnya
adalah jenis konsumen yang mudah dipengaruhi, terutama oleh konsumen tren
setter, sehingga disebut sebagai follower atau pengikut. Kelompok ini sangat
signifikan, karena membentuk persentase terbesar, kelompok ini disebut konsumen
follower. ”Follower.
Konsumen ini adalah orang-orang yang terimbas
efek dari konsumen trend setter. Sering disebut Sebagai kelompok gelombang ke 2
(dua), alasan gengsi biasanya lebih mendominasi mereka untuk membeli produk. Mereka
sangat mudah terprovokasi perkembangan terbaru. Apapun yang sedang menjadi tren
akan diikuti oleh mereka.
Jumlah mereka adalah yang terbesar dalam
populasi konsumen, yaitu dapat mencapai 30 hingga 70% dari total konsumen.
Jenis konsumen ini dapat dibedakan lagi atas kemampuan daya belinya. Bagi
mereka yang memiliki daya beli yang cukup kuat, konsumen follower akan menyerap
produk-produk terbaru yang bermerek yang persis sama dengan yang digunakan oleh
konsumen trend setter.
Namun untuk yang daya belinya lemah, mereka
akan beralih pada produk-produk subtitusi atau bekas yang secara fisik hampir
mirip, namun dari kualitas dan harga sangat berbeda. Komposisi dari kedua jenis
konsumen ini lebih kurang adalah 30:70”. (www RSI Bahasa)
4. Sedangkan jenis konsumen
yang terakhir (Value seeker), adalah mereka yang memiliki pertimbangan
dan pendirian sendiri. Kelompok ini jumlahnya lebih besar dari kelompok
pertama, sehingga patut pula diberi perhatian khusus. (www/RSI.Sg/) atau yang
disebut konsumen ”value seeker”.
Jenis konsumen ini relatif sulit untuk
dipengaruhi, karena mereka lebih mendasarkan kebutuhan mereka terhadap
alasan-alasan yang rasional. Konsumen ini selalu kritis akan value yang mereka
peroleh dari setiap rupiah harga produk. Banyak dari mereka yang mengamati
tehnologi, di menyadari bahwa teknologi baru selalu berharga sangat mahal pada
awal peluncurannya.
Namun seiring dengan berjalannya waktu,
semakin lama teknologi tersebut akan menjadi murah. Mereka dapat bersabar
selama beberapa bulan sebelum kemudian baru membeli produk yang mereka inginkan
setelah mereka rasa harganya sudah lebih masuk akal. Pemahaman mereka kurang
lebih sama dengan konsumen trend setter. Namun mereka lebih mengutamakan faktor
value daripada gengsi dalam membeli produk teknologi.
5.
Konsumen
pemula, Jenis konsumen pemula cirinya adalah pelanggan yang datang banyak
bertanya. Dan konsumen pemula merupakan calon pelanggan dimasa yang akan
datang.
6. Konsumen curiga, ada
konsumen yang datang dengan rasa curiga bahwa Anda menjual barang gelap dengan
harga gelap dan untung Anda berlipat. Jadi dia akan menawar di bawah harga
kepantasan.
7. Konsumen pengadu
domba, ada jenis konsumen lain lagi, yaitu yang suka mengadu domba. Mungkin
karena menganggap anda adalah domba yang layak diadu-adu. Konsumen jenis ini
suka mengatakan bahwa harga di tempat lain lebih murah daripada barang yang
Anda tawarkan.
8. Konsumen pengutil,
Ada lagi jenis konsumen yang suka mengutil. Dia sering bertanya apa saja, yang
pada intinya bertujuan agar Anda bingung dan linglung, dan pada akhirnya
setelah konsumen tersebut pergi, Anda mendapatkan ada barang yang hilang.
Konsumen jenis ini tidak selalu kumal. Kadang dan biasanya malah berpenampilan
perlente.
9. Konsumen yang loyal
pada harga, Inilah tipikal konsumen pada umumnya. Loyalitasnya hanya pada harga
bukan pada Anda. Kalau harga kompetitor Anda lebih murah dia akan lari ke sana.
10. Konsumen banyak uang,
Ini yang kita cari. Uangnya banyak, tidak cerewet, lagi penurut. Tapi hati-hati
menanganinya. Bagi mereka biasanya mutu nomor satu. Anda harus menyuguhkan
hanya yang terbaik. Sekali kecewa, mereka pindah ke pesaing
11.
Konsumen
kumuh, sesungguhnya penampilan kumuh atau perlente tidak pernah mengatakan
apa-apa. Banyak konglomerat, purnawirawan atau bos-bos besar keluar-masuk toko
sengaja memakai kaos oblong dan celana pendek.
Pasti bukan untuk memperdaya kita, agar kita
menjual murah, melainkan karena begitulah memang kepribadian mereka yang
sejati: sederhana, apa adanya. Ada pepatah bilang: Don't judge the book from
the cover. Jangan menghakimi orang dari penampilannya. (Kurniwan Junaedie –
jurus sukses bisnis tanaman hias)
12.
Pelanggan
adalah orang/lembaga yang melakukan pembelian produk/jasa kita secara
berulang-ulang (PT. Galaxy Puspa Mega).