Kepuasan
merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil)
yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah
fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kepuasan
pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf , yaitu:
Taraf
pertama:
Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan, contoh : Wiraniaga Televisi A
menunjukan jenis TV yang dibutuhkan seseorang pelanggan. Ia menanyakan merek,
berapa ukurannya, kemudian dicoba dan akhirnya dikemas.
Taraf
kedua:
memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali
lagi. Contoh: Wiraniaga Televisi B menunjukan jenis TV yang dibutuhkan seorang
pelanggan. Ia menunjukan juga jenis Televisi apa yang diperlukan (disesuaikan
dengan ruangan dan tempat TV pelanggan), dijelaskan keuntungannya, kemudian di
cek dan dicoba, dikemas pada kemasannya. Dan ditanyakan cara membawanya, apakah
akan diantar atau akan dibawa sendiri TV?
Taraf
ketiga:
melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan. Contoh : Wiraniaga
Televisi C (selain seperti Wiraniaga Televisi B), juga dijelaskan berbagai hal
tentang kualitas TV dan perbedaan dari masing-masing jenis TV, jenis kemasan
(vacum atau tidak dan selain itu diberikan alternatif Televisi dari industri
yang lain (TV pipih atau tebal ).
Setelah
itu dikemas, dan ditanyakan diantar atau dibawa sendiri, jika dibawa sendiri
diserahkan Televisi tersebut sambil tersenyum serta mengucapkan terima kasih.
Sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir dengan
terjadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap perilaku
purna beli.
Dalam
tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang
akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, ia akan
memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang atau membeli
produk lain dari perusahaan yang sama di masa yang akan datang.
Seorang
konsumen yang merasa puas cenderung akan menyatakan hal-hal yang baik tentang
produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Oleh karena itu
pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik (Bayus dalam Kotler, et al.,
1996).