Orang
dalam memperoleh produk melalui empat cara.
·
Pertama,
dengan memproduksi sendiri. Misalnya orang dapat menghilangkan rasa lapar
dengan berburu, memancing, atau memetik buah-buahan.
·
Kedua,
dengan memaksa. Orang yang lapar dapat merebut atau mencuri makanan dari orang
lain.
·
Ketiga,
dengan meminta-minta. Orang yang lapar dapat mendekati orang lain dan mengemis
minta makanan.
·
Keempat,
dengan pertukaran (exchange).
Orang
yang lapar dapat menawarkan sebuah sumber daya sebagai imbalan atas makanan
seperti uang, barang, atau jasa. Pemasaran muncul saat orang memutuskan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran.
Pertukaran
adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Terdapat beberapa kondisi agar pertukaran
dapat terjadi, yaitu terdapat sedikitnya dua pihak, tiap pihak memiliki sesuatu
yang mungkin berharga bagi pihak lain, tiap pihak mampu berkomunikasi dan
melakukan penyerahan, tiap pihak bebas menerima atau menolak tawaran
pertukaran. Dan yang terakhir, tiap pihak yakin bahwa berunding dengan pihak
lain adalah layak dan bermanfaat.
Pertukaran
baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran,
yang akan membuat mereka lebih baik dari pada sebelum pertukaran. Pertukaran
dipersepsikan sebagai proses penciptaan nilai karena pertukaran umumnya membuat
kedua belah pihak menjadi lebih baik.
Pertukaran
harus dilihat sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu kejadian. Kedua pihak
terlibat dalam pertukaran jika mereka berunding dan mengarah ke suatu
kesepakatan. Saat dicapai kesepakatan, dapat dikatakan bahwa suatu transaksi telah
terjadi. Transaksi adalah perdagangan nilai-nilai antara dua pihak atau lebih.
Terdapat
beberapa kondisi dalam transaksi, yaitu sekurang-kurangnya dua benda yang
bernilai, persyaratan yang disetujui, waktu persetujuan, dan tempat
persetujuan. Biasanya sistem hukum dipakai untuk memperkuat dan memaksa agar
pihak yang bertransaksi menaatinya. Tanpa ada hukum perjanjian, orang-orang
akan memandang transaksi dengan kecurigaan dan semua pihak akan rugi.
Dalam
pemikiran yang paling umum, pemasar berusaha mendapatkan tanggapan perilaku
(behavioral response) dari pihak lain. Sebuah perusahaan menginginkan tanggapan
berupa pembelian, calon politisi menginginkan tanggapan berupa suara,
organisasi sosial menginginkan tanggapan berupa gagasan. Pemasaran mencakup
tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan tanggapan yang diharapkan
dari audiens yang dituju.
Agar
pertukaran dapat berhasil, pemasar menganalisa apa yang diharapkan akan
didapatkan dan diberikan oleh tiap pihak dari suatu transaksi. Suatu pertukaran
sederhana dapat dipetakan dengan menggambarkan dua pelaku dan keinginan serta
penawaran di sekitar mereka.
Misalnya
perusahaan manufaktur alat-alat berat, melakukan riset atas manfaat yang
diinginkan perusahaan konstruksi tertentu saat membeli alat-alat berat. Manfaat
ini berupa alat berkualitas tinggi, harga yang wajar, pengiriman yang tepat
waktu, persyaratan pembiayaan yang baik, serta onderdil dan pelayanan yang
baik.
Semua
manfaat yang diinginkan ini tidak sama dan dapat berbeda antara pembeli satu
dengan yang lain. Salah satu tugas perusahaan alat-alat berat tersebut adalah
menemukan tingkat kepentingan relatif pembeli atas keinginan-keinginan yang
berbeda tersebut.
Begitu
pula bagi perusahaan alat-alat berat juga mengharapkan manfaat yang diinginkan,
berupa harga yang baik untuk peralatannya, pembayaran yang tepat waktu, dan
berita dari mulut ke mulut yang bagus.
Proses
untuk mendapatkan syarat yang disepakati bersama disebut negosiasi. Negosiasi
mengarah pada persyaratan-persyaratan yang disepakati bersama atau sebuah
keputusan untuk tidak melakukan transaksi.